Belanda negeri kincir (katanya… katanya…)
Keju penghasilannya (katanya… katanya…)
Tulip nama bunganya (wow… wow…)
Dam nama bendungannya
Sebuah Simbol |
Sepenggal bait lagu milik Trio Kwek-Kwek merefresh kembali kenangan masa kecil, saat impian mengelilingi dunia masih memenuhi khayalan saya. Dalam mimpi sehebat itu, Belanda adalah negara pertama di daftar perjalan saya yang wajib disinggahi. Saya ingin membuktikan kemolekan lekuk kincir anginya yang eksotis, mencicipi cita rasa kejunya yang menggiurkan selera, memandangi hamparan tulipnya yang menyejukkan mata, serta mengunjungi kemegahan damnya yang fantastik. Apabila semua itu menjadi kenyataan, saya tidak perlu lagi mengatakan “katanya” mengenai Belanda seperti halnya yang dilantunkan oleh Trio Kwek-Kwek. Akan tetapi saya akan mengatakan “Belanda is the best place to visit and explore!”
Pusat Belanja |
Meskipun memiliki luas sekitar 41.526 km2, pesona Belanda
sebagai suatu negara tidak hanya berbasis pada kesohoran kincir angin ataupun
tulipnya semata. Daya tarik Negeri Oranje kini tak lepas pula dari
kreativitas penduduknya dalam menggerakkan roda perekonomian. Hal itu tercermin dengan makin
menjamurnya sentral bisnis yang bisa dikunjungi, salah satunya yaitu pusat perbelanjaan
di Kota Amsterdam. Toko-toko retail dengan merek terkemuka di Amsterdam tersebut
sudah terkenal di seluruh dunia, seperti G-Star Raw, W.E., dan lain-lain.
Selain karena design busananya
yang bagus, penataan toko yang unik juga mampu menyihir minat para pembeli yang
berdatangan. Tidak hanya konsumen lokal, bahkan konsumen mancanegara pun siap
mengeluarkan biaya lebih untuk memuaskan hasrat berbelanja. Maka tak heran jika
akhirnya Belanda
bertengger di peringkat dua
sebagai negara terbaik untuk melakukan bisnis menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Keunikan |
Berdasarkan
studi yang dilakukan oleh Mercer,
Amsterdam menempati posisi ke-12 dalam daftar kota-kota dengan
kualitas hidup terbaik tahun 2011. Di sanalah kita harus belajar bagaimana pelayanan
publik dan transportasi terpelihara dengan apik berikut kemudahan dalam
mengakses perbankan. Selain itu ibarat berenang
sambil minum air, kita pun dapat menggali cara masyarakatnya memadupadankan
busana sembari jalan-jalan di area pertokoan. Sebab di Amsterdam akan kita
jumpai fashionista yang mengenakan pakaian sesuai dengan gaya mereka
masing-masing. Fashionista Amsterdam itu bebas berekspresi meskipun di tempat
terbuka, lantaran tidak khawatir bakal dijadikan objek tindak kejahatan.
Sehingga Amsterdam banyak menelurkan fashionista yang kemudian terkenal hingga
kancah internasional, sebut saja Cindy Van Der Heyden dan Annemiek Kessels.
Annemiek Kessels |
Meskipun saya belum pernah satu kali pun menginjakkan
kaki ke sana, namun kreativitas Bangsa Belanda memang patut diacungkan jempol.
Oleh karena itu berhubung saya Warga Negara Indonesia, saya harus bisa membawa
kreativitas bangsa saya melalui batik dengan menyusuri sentral-sentral bisnis
yang ada di Belanda. Kedepannya kreativitas bangsa saya diharapkan
semakin eksis, agar turut meningkatkan perekonomian seperti halnya yang terjadi
di Belanda. Jadi, impian saya tidak hanya sekedar mimpi kan?
Suasana Sore |
Celana Batik |
Warna Orange |
Saat Malam |
2 komentar:
Really awesome!
ri.. gw mau pesan satu celana batiknya dong.. do u have a new batik pants..??
Post a Comment